VEGA
MA’ARIJIL ULA/RADAR KUDUS
SENGIT:
Pemain Persijap Jepara Rizki Hidayat (merah nomor punggung 10) berduel dengan
penggawa PS Hizbul Wathan Afif Allaam Sena (abu-abu) saat laga perdana Liga 2
yang berlangsung pada Minggu (15/3) di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara.
JEPARA,
Radar Kudus – Persatuan
Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)
menghentikan Liga 1 dan Liga 2 sampai batas yang belum ditentukan. Hal itu
mengubah keputusan PSSI sebelumnya yang awalnya berencananya menghentikan laga
selama dua pekan kedepan. Jika Liga 2 dihentikan, Persijap justru tetap
menggelar latihan.
Keputusan untuk tetap
menggelar latihan itu dipilih untuk menjaga kebugaran pemain. Terkait imbauan
untuk mengurangi kegiatan masal, Presiden Persijap M Iqbal Hidayat mengatakan latihan
tetap aman dijalankan. ”Dokter tim selalu melakukan cek saat pemain datang ke
mes sepulang dari libur. Juga ada pengecekan secara berkala selama di mes. Jadi
InshaAllah aman,” jelasnya.
Iqbal menambahkan,
sampai saat ini belum ada larangan dari pihak PSSI untuk meniadakan latihan. ”Sampai
sekarang belum ada larangan dari PSSI atau Bupati Jepara terkait larangan
latihan. Sehingga untuk menjaga kebugaran dan persiapan tim, kami tetap
menggelar latihan,” sambungnya.
Orang nomor satu di
Persijap itu juga mengapresiasi keputusan PSSI dan Liga Indonesia Baru (LIB)
selaku operator kompetisi untuk menghentikan sementara kompetisi Liga 1 dan
Liga 2. Dia berharap kedepannya virus Korona dapat segera diatasi. Sehingga
liga dapat bergulir kembali.
Terpisah, fisioterapi
Persijap Muhammad Ali Ramdhani mengaku pilar Persijap rutin di cek kesehatannya.
Itu meliputi cek suhu tubuh dan tensi yang dilakukan setiap hari pukul 10.00. ”Pemain
yang libur dan pulang ke rumah, saat kembali ke mes juga di cek suhu tubuh dan
tensinya. Suhu tubuh pemain normal. Dibawah 38 derajat. Sejauh ini aman,” jelas
dia.
Ditanya soal gejala Korona,
Dhani menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sebab, belum
tentu pemain yang mengalami batuk atau flu bisa disebut mengalami Korona. ”Nah ini yang penting. Kadang ada yang
langsung menyebut batuk dan flu itu identik dengan Korona. Belum tentu. Jadi
harus di cek dulu suhu tubuhnya. Bisa saja ada pemain batuk, tapi suhu tubuhnya
normal, itu berarti batuk biasa,” jelas dia.
Dhani-sapaan akrabnya
menambahkan, pemberian vitamin berbentuk pil dan injeksi setiap pagi dan malam
rutin diberikan ke skuad Laskar Kalinyamat. Asupan gizi bagi pemain juga
diberikan. ”Asupan gizi yang cukup, hidup sehat, rajin cuci tangan, dan menjaga
pola makan bisa menjadi cara untuk mencegah Korona,” imbuhnya.
Sementara itu, saat ini
Pelatih Persijap Widyantoro masih fokus untuk melakukan evaluasi tim. ”Kami
masih terus melakukan evalausi. Mulai dari lini depan, tengah, belakang,
pokonya semua lini kami evaluasi,” ujar Wiwid.
Di pertandingan selanjutnya,
jika berdasarkan jadwal, Persijap sejatinya bakal bertemu PSBS Biak pada Rabu
(25/3). Namun, PSSI telah memberhentikan sementara Liga 1 dan Liga 2 sampai
batas waktu yang belum ditentukan.
Persijap saat ini berada di
peringkat ketiga klasemen sementara untuk wilayah timur dengan koleksi tiga
poin. Sementara di peringkat pertama diisi oleh Mitra Kukar dan Persiba
Balikpapan dengan torehan poin yang sama dengan Persijap. (vga)
0 komentar