VEGA
MA’ARIJIL ULA/RADAR KUDUS
KOTA,
Radar Kudus - Museum
Jenang Kudus meresmikan dua tempat baru. Yakni Replika Stasiun Kereta Api Kudus
dan Ruang Perpustakaan Darussalam RMP. Sosrokartono. Replika tersebut dibangun
dalam kurun waktu tiga bulan. Kedua ruangan tersebut terletak di area Omah Kapal.
Replika Stasiun Kereta
Api Kudus itu berada di sebelah timur. Replika itu dibuat mirip aslinya seperti
yang berada di Desa Wergu Wetan. Ada tiga kereta. Menariknya, Replika Kereta
Api Kudus itu dibuat sendiri. Pembuatnya bernama Hadi Dahlan (Mbah Dahlan) asli
Kudus. Sedangkan perpustakaan Sosrokartono dibuat oleh Saryono, seniman asal
Jogjakarta yang sudah lama di Kudus.
Salah satu pengunjung
yang melihat Replika Kereta Api Kudus itu bernama Aang Supriyadi. Dia berasal
dari Demak. Dia kagum dengan Replika Kereta Api Kudus. ”Replikanya bagus. Baru
lihat pertama kali ini. Terakhir tiga bulan lalu belum jadi, jelasnya. Dia juga
mengagumi ruang perpustakaan Sosrokartono.
Hal yang sama juga
diungkapkan oleh Aulia Nur Inayah. Perempuan asal Jepara itu baru pertama kali
melihat Replika Kereta Api Kudus. ”Saya terkesima. Ini baru pertama kali
kesini. Terkesima karena bagus dan unik,” jelasnya.
Aulia menambahkan,
menurut dia Museum Jenang ini dapat menjadi tempat edukasi. Dia berharap semoga
koleksi di Museum Jenang bisa ditambah lagi.
Manajer Marketing
Museum Jenang dan Gusjigang Muhammad Kirom ingin mengenalkan spot-spot Kudus
tahun lalu agar masyarakat bernostalgia. ”Kami ingin menunjukkan landmark Kudus
zaman dahulu. Mulai dari Stasiun Kereta Api Kudus dan Perpustakaan Sosrokartono
agar pengunjung tahu sejarah Kudus tempo dulu,” jelasnya.
Dia menambahkan, dua
replikanya itu dikerjakan dalam waktu tiga bulan. Dia juga ingin membangkitkan
semangat warga Kudus dengan tahun-tahun tersebut. ”Untuk generasi saat ini juga
bisa muncul kebanggan bisa tahu bahwa Kudus punya Kereta Api. Apalagi katanya
nanti Kudus akan dibangun Kereta Api,” sambungnya.
Menurut dia, Stasiun
Kereta Api itu dibuat mirip aslinya. Pun dengan Perpustakaan Darussalam
Sosrokartono. Lewat perpustakaan itu, pihaknya ingin mengenalkan soal sosok
kakak kandung R.A.Kartini. Yang dijuluki si jenius dari Timur. Saat itu
Sosrokartono menjadi juru bahasa Liga Bangsa-bangsa karena menguasai 35 bahasa.
Serta menjadi wartawan perang asal Indonesia yang pertama.
0 komentar