VEGA MA’ARIJIL ULA/RADAR KUDUS
RAMAI: Pebulu tangkis muda mengangkat tiket lolos Audisi
Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 di GOR PB Djarum, Jati, Kudus belum lama ini.
KUMPUL: Pebulu tangkis muda duduk menunggu pengumuman
lolos Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis yang berlangsung di GOR PB Djarum,
Jati, Kudus belum lama ini.
KUDUS, Radar Kudus – Pebulu
tangkis muda hasil Audisi Beasiswa Umum 2019 lalu sudah mulai berlatih di PB
Djarum. Rangkaian teknik dasar sebagai awalan terus digenjot. Rencananya, itu
dilakukan selama tiga bulan ke depan. Setelah itu, mereka bakal menjajal
turnamen Alan Susi Technology (Astec) Maret mendatang.
Sebanyak
54 atlet bulu tangkis cilik yang te
rdiri dari U-11 dan U-13 itu mulai berlatih skill dasar meliputi teknik pukulan seperti lop, drop shot, dan smash. Mereka juga berlatih langkah-langkah (footwork) dan daya tahan fisik. Pelatih putri PB Djarum U-13, Sulaiman menyampaikan, anak didiknya masih dalam tahap pembenaran. ”Sebagian besar anak-anak sudah memahami program latihan,” terangnya.
Hal
senada juga diungkapkan oleh pelatih PB Djarum putra U-13, Engga Setiawan. Dia
juga memberikan porsi latihan dasar kepada anak didiknya. Mulai dari teknik
pukulan, langkah-langkah, fisik, dan VO2 Max.
Menurutnya,
anak didiknya masih perlu pembenahan. ”Kalau sesuai standar ya mereka masih belum sesuai, tetapi ya mereka harus terus belajar
menyesuaikan dan berusaha bersaing dengan atlet-atlet yang sudah masuk lebih
dulu di PB Djarum,” jelasnya.
Dia
menambahkan, penyesuaian antara atlet satu dengan yang lainnya berbeda. Itu
dilandasi latar belakang yang menurutnya berbeda antar satu dengan yang
lainnya. Di Maret nanti, rencananya Engga bakal menurunkan anak didiknya itu di
turnamen Alan Susi Technology (Astec) U-11 dan U-17.
Namun,
dia belum tahu siapa saja yang bakal diikutkan. ”Terkait jumlah yang akan ikut
turnamen Astec belum dapat memberikan jawaban. Siapa yang siap secara kualitas
dialah yang akan diberangkatkan,” ujar Engga.
Selama berada di PB Djarum, pebulu tangkis
cilik itu berlatih sehari dua kali. Yakni pagi dan sore. Setelah latihan pagi,
mereka melanjutkan sekolah. Setiap Sabtu, mereka diperbolehkan jalan-jalan
sampai pukul 20.00. Untuk Minggu, mereka juga diperbolehkan refreshing dan bertemu keluarga. Selain
itu, di hari-hari tertentu, atlet cilik juga mendapatkan jadwal les bahasa
Inggris.
Engga
berharap anak didiknya itu dapat segera beradaptasi selama berada di asrama dan
dapat beradaptasi dengan proses latihan yang diberikan. (vga)
0 komentar