VEGA MA’ARIJIL ULA/RADAR KUDUS
DUEL UDARA: Pemain Persiku, Ahmad Farid beradu bola
dengan penggawa Persip Pekalongan saat berlangsungnya laga Liga 3 Jawa Tengah
di Stadion Wergu Wetan beberapa waktu lalu.
SENGIT: Penggawa Persiku diapit oleh dua pilar Persip
Pekalongan saat berebut bola dalam laga Liga 3 Jawa Tengah di Stadion Wergu
Wetan beberapa waktu lalu.
KUDUS, Radar Kudus – Skuad Persiku senior rencananya bakal memaksimalkan potensi pemain lokal.
Jumlahnya mencapai 60 persen. Alasan itu diambil untuk menggali potensi pemain
asal Kudus. Kegagalan tahun kemarin bakal digunakan sebagai motivasi agar
anak-anak lokal dapat termotivasi membawa skuad Persiku ke Liga Nasional dan
menembus Liga 2.
Meski belum ada pengangkatan secara
resmi dari Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kudus, sekretaris Persiku Kudus
musim lalu, Kasman Sutiyono mengaku akan memulai seleksi pada Februari
mendatang. Menurutnya, jajaran pelatih dan manajemen masih belum tahu karena
belum ada pembubaran dari pihak Askab PSSI Kudus. Namun, Kasman menyebut nama
HM Bismark yang rencananya bakal kembali menjadi manajer Persiku senior.
Saat disinggung soal pelatih yang akan
menukangi Persiku senior musim depan, Kasman masih belum tahu. ”Pertengahan
Januari akan menemui Plt Bupati dulu, kalau pendanaan nanti dengan KONI dan
kami berharap dialokasikan seperti tahun lalu,” terang Kasman.
Kepada Jawa Pos Radar Kudus,
Kasman membeberkan perihal dana yang digunakan untuk Persiku Kudus. Mulai dari
anggaran Rp 2,5 miliar dari APBD. Ditambah 250 juta dan 500 juta dari swasta.
Dia berharap Persiku senior dapat melaju ke tingkat Nasional dan menembus Liga
2.
Sementara itu, Ketua KONI Kudus, Antoni
Alfin menyampaikan, siapapun yang menjadi manajer dipersilahkan. Dia hanya
berharap laporan pertanggungjawaban segera dilaporkan. ”Siapapun kan boleh
saja ngajuin jadi manajer. Tapi yang penting ini lho LPJ
nya itu dilaporkan dulu,” terang Antoni.
Sementara itu, Koordinator Pertandingan
Bidang Kompetisi, Mustain menyampaikan belum menerima LPJ dari Persiku senior
maupun junior. Menurutnya SK jajaran manajemen baik Persiku senior maupun
junior sudah habis per 31 Desember 2019 lalu. Mustain berharap agar LPJ segera
dilaporkan. Sebab, masing-masing belum boleh mengurus Persiku senior maupun
junior sebelum ada pembubaran dan penyerahan LPJ serta sebelum ada penunjukan
SK yang baru. ”SK yang lama sudah habis. Pembubarannya menunggu LPJ selesai,”
terang Mustain. (vga)
0 komentar