Persiapan Lebih Awal, Keuangan Lebih Sehat

By vegaensiklopedia10@gmail.com - 05.24


VEGA MA’ARIJIL ULA/RADAR KUDUS

BERSIAP LEBIH AWAL: Manajer Persiku Kudus memaparkan persiapan Persiku kepada wartawan Jawa Pos Radar Kudus di ruang kerjanya belum lama ini.


KUDUS – Persiku Kudus dapat dibilang memiliki persiapan paling awal untuk mengarungi Liga 3 Jawa Tengah. Bagaiman tidak, pada November 2018 jajaran manajemen Persiku sudah dibentuk. Lalu, persiapan seleksi pemain sudah dimulai sejak 7 Januari 2019. Kemudian pada 19 Januari 2019 launching manajerial diresmikan.

Tidak hanya itu, sisi manajemen, administrasi, kesekretariatan, legal, dan keuangan menjadi aspek lain yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Pun dengan segi teknis dengan membentuk komisi teknik.

Subangkit dipilih sebagai nakhoda tim. Pelatih fisik dan kiper jatuh pada Daud Hery Palajukan. Sementara komisi teknik diisi oleh Imron, Firdaus, dan Yono. Manajer Persiku Kudus M Bismark bersama pihak manajerial lainnya mengaku memiliki empat kandidat pelatih untuk menukangi Persiku Kudus.

”Awalnya kami ada beberapa usulan pelatih untuk Persiku. Yakni Subangkit, Hanafing, Riono Asna, Lucas, Sudirman, dan Edward Tjong. Akhirnya kami dan pak Bupati pilih Subangkit,” terangnya. Bismark menambahkan, dipilihnya Subangkit karena persetujuan bersama antara pak Bupati dan jajaran manajer. Kehadiran Subangkit dirasa mampu menarik perhatian pemain untuk ikut seleksi di kubu Macan Muria.

Meski sudah memiliki pelatih dengan nama besar, Bismark mengaku masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Pasalnya, Persiku bisa dibilang memulai persiapan dari nol. ”Untuk membangun tim dari awal tentu bukanlah pekerjaan mudah,” sambungnya.

Persiapan yang dilakukan meliputi seleksi pemain, menyatukan materi pemain, mengadakan uji coba untuk mengukur kesiapan tim, mendatangkan tim dokter, mendatangkan ahli gizi, mendatangkan fisioterapis, dan masih banyak lagi. ”Paling tidak sarana minimal untuk tim sepak bola harus ada,” pungkasnya.

Psikotes juga dilakukan jajaran manajer kepada pilar Persiku. Itu dilakukan di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus, Kudus. Itu digunakan untuk melihat karakter pemain. Bismark mengaku ingin membuat fondasi yang bagus bagi Persiku seperti saat dirinya bersama rekan-rekan lamanya membawa Persiku lolos ke Divisi Utama 2007 lalu. Bahkan, fondasi itu dirasa lebih bagus untuk tahun ini.

Pasalnya, saat ini di Kubu Persiku Kudus sudah mulai diterapkan Sport Science. Itu dilakukan oleh pelatih kiper sekaligus pelatih fisik Daud Hery Palajukan. Video rekaman juga mulai diterapkan. Tujuannya untuk proses evaluasi tim pelatih kepada anak asuhnya. Bahkan video rekaman itu sudah dimulai saat tim kebanggan masyarakat Kudus itu beruji coba di dua laga terakhir. Kelas malam untuk evaluasi juga sudah diterapkan.

Kepada Jawa Pos Radar Kudus, Bismark mengungkapkan target bagi Persiku. Mulai dari lolos regional Jawa Tengah, lalu menuju ke nasional, dan jangka panjangnya ke Liga 2.

Kelola Keuangan, Siapkan Laporan Keuangan
Orang nomor 1 di kubu Persiku itu membeberkan pula soal mengatasi keuangan klub agar lebih sehat. Dia mengupayakan mencatat setiap pengeluaran klub dengan metode laporan keuangan.
Laporan keuangan itu mencakup segala hal kebutuhan klub. Mulai dari seleksi pemain, anggaran uji coba, rapat jajaran manajemen dan pelatih, pembelian kaos, peralatan latihan, dan pengeluaran lainnya yang nantinya akan disertai dengan beberapa foto-foto kegiatan Persiku dari awal pembentukan manajemen dan tim sampai berakhirnya kompetisi Liga 3.

Agar laporan keuangan lebih accountable, Manajer Persiku Bismark dibantu oleh Catur sebagai asisten manajer yang notabene memiliki latar belakang pendidikan S2 akutansi Universitas Gajah Mada. Tak hanya itu, di sisi bendahara juga terdapat nama Subchan yang juga memiliki latar belakang di bidang keuangan.

Itu dilakukannya agar setiap pengeluaran klub dapat tertata, terbuka, serta dapat dipertanggung jawabkan. ”Nantinya akan kami lengkapi juga dengan foto-foto di laporan keuangannya. Supaya jelas uang sekian untuk ini itu,” tandasnya. Bismark juga tidak memungkiri bergerak di bidang olahraga tentu membutuhkan modal yang besar. Apalagi kompetisi Liga 3 Jawa Tengah mundur. Diakuinya anggaran menjadi bengkak. Padahal, Bismark memprediksi enam bulan sudah kompetisi ternyata belum dimulai.

Saat ini Persiku memiliki dua sponsor. Yakni Djarum dan Bank Jateng. Menurut Bismark, bupati Kudus M Tamzil juga tengah melobi salah satu perusahaan swasta di Kudus untuk ikut menjadi sponsor bagi Persiku Kudus. Bentuk dukungan lain dari orang nomor satu di Kudus itu berupa kucuran dana APBD, bus, dan tentunya dari pihak Kapolres memberikan perizinan menyelenggarakan pertandingan di Kudus untuk Persiku dalam mengarungi Liga 3 Jawa Tengah.

Manajer Persiku Kudus HM Bismark juga mengucapkan terima kasih atas dukungan pihak-pihak lainnya meliputi suporter yang telah solid dalam mendukung Persiku Kudus, jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kudus, dan media. ”Tentu kami juga ingin ada perhatian yang lebih dari pengusaha di kota Kudus dan sekitarnya untuk memajukan Persiku Kudus,” imbuhnya.

Bismark juga membeberkan estimasi dana untuk mengarungi Liga 3 Jawa Tengah sebesar Rp 5 miliar untuk operasional selama 12 bulan. Itu mencakup operasional Persiku mulai dari tahap persiapan sejak Desember 2018, persiapan Persiku mengarungi Liga 3 Jawa Tengah, Liga 3 regional, hingga ke Liga 3 Nasional. ”Keinginan pak Bupati, saya selaku manajer, jajaran manajemen Persiku dan supporter tentu Persiku Kudus dapat memenuhi target dan menjadi juara. Kemudian dapat naik ke kasta yang lebih tinggi,” harapnya. (vga)

Foto: Vega Ma'arijil Ula - Donny Setyawan

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

Contact

Whats App
085640127128

Email
vegaensiklopedia10@gmail.com