Tiongkok “Kiblat Sepakbola Terbaru”

By vegaensiklopedia10@gmail.com - 06.11

Oleh: Vega Ma’arijil Ula

            Tiongkok terkenal dengan aktivitas perdagangannya yang sangat pesat. Namun publik kini digemparkan oleh kabar kepindahan beberpa pemain yang pernah merumput di benua biru yang kini mencari nafkah di negeri tirai bambu. Sedikit menarik ke belakang, Tiongkok tak memiliki tradisi sepakbola. Bahkan Tiongkok pernah dijajah oleh industri sepakbola Eropa. Namun era baru dimulai, melalui sentuhan tangan-tangan korporasi dan pemerintahan yang teramat kuat, tirai bambu seakan berubah menjadi kiblat sepakbola masa kini.
            Perusahaan di Tiongkok seakan berlomba guna mengambil alih tim-tim besar benua Eropa. Tak hanya itu, mereka juga berlomba mendatangkan pemain-pemain bintang kelas wahid ke Asia, lebih tepatnya Tiongkok. AC Milan adalah buktinya. Tujuh puluh persen sahamnya kini dimiliki oleh perusahaan Suning, milik Tiongkok. Kemudian Athletico Madrid yang dikuasai oleh Wanda Group. Manchester City yang juga tigabelas persen sahamnya dimiliki oleh orang Timur Tengah.
            Beberapa tahun terakhir ekonomi di Eropa melambat, bahkan ada rumor Britain Exit saat itu. Kini Tiongkok mencari celah sekaligus boleh dibilang menjajah balik benua Eropa. Bahkan berdasarkan survei, Tiongkok memiliki label pemegang pertumbuhan ekonomi tertinggi didunia, yaitu sepuluh persen pertahun. Tak hanya menguasai aset sejumlah klub Eropa, Tiongkok turut andil didalam berinvestasi di pemasaran hak siar olahraga dunia, utamanaya sepakbola. Bisa dilihat bahwa ada skenario besar yang mendorong para konglomerat diindustri olah kulit bundar.
            Beberapa pemain dan pelatih top, kini telah merumput di Tionggkok. Mengutip dari media cetak Kompas, sebut saja  Jackson Martinez, (Eks Striker Athletico Madrid), Gervinho (Eks Striker AS Roma), Graziano Pelle (Eks Timnas Italia), Hulk, Ramires, Alex Teixeira, Demba Ba, dan yang terbaru adalah Carlos Tevez dan Oscar. Kemudian untuk pelatih adalah Marcelo Lippi (Guangzhou Evergrande, 2012-2014), Luiz Felipe Scolari (Guangzhou Evergrande, 2015-sekarang), Sven-Goran Eriksson (Shanghai SIPG, 2014-Sekarang), Manuel Pellegrini (Hebei China Fortune, 2016-Sekarang), Felix Magath (Shandong Luneng, 2016-Sekarang). Selanjutnya urusan sponsorship adalah Arsenal (Huawei), FIFA (Wanda Yingli), UEFA (Anta Hisense). Sedangkan hak siar adalah Liga Italia Serie A (LeEco Sports) dan La Liga Spanyol (PPTV).
            Poin positif yang didapat adalah para talenta asli Tiongkok yang tentu akan berlajar banyak dari pelatih terbaik dan juga pemain berkelas, sehingga talenta muda Tiongkok dapat menemukan level permainan terbaiknya. Bahkan Presiden Suning, Zhang Jidong menuturkan argumennya bahwa talenta muda Tiongkok bakal bermain di benua biru. Tak hanya itu, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan bahwa Tiongkok menargetkan juara Piala Dunia 2050. Sebuah hal yang patut dicoba oleh Indonesia mengingat potensi talenta Garuda muda Indonesia tak kalah dari negeri tirai bambu.
VEGA MA’ARIJIL ULA

Alumni Universitas Negeri Semarang

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

Contact

Whats App
085640127128

Email
vegaensiklopedia10@gmail.com