Oleh: Vega Ma’arijill Ula
Akhir Desember menjadi
waktu yang ditunggu oleh masyarakat diseluruh dunia, pasalnya di akhir bulan
Desember adalah momen dimana sebagian
besar penduduk di seluruh dunia menyematkan waktu guna berlibur bersama
keluarga. Terutama bagi mereka yang merayakan natal, tentu momen seperti ini
dirasa pas untuk bercengkerama dengan keluarga. Secangkir teh atau kopi bersama
kue kering siap dihidangkan guna disantap bersama keluarga tercinta. Adalah hal
yang menarik mengingat momen seperti ini belum tentu hadir dua kali dalam
setahun.
Hangatnya kebersamaan
tentu menjadi dambaan seluruh penjuru dunia, namun hal demikian tak dirasakan
oleh pemain yang mencari nafkah di daratan Inggris. Tentu kita kerap mendengar
istilah “Boxing Day”. Sebuah laga bertajuk “Boxing Day” lumrah digelar oleh
Negeri Ratu Elizabeth setiap tahunnya. Sebuah jadwal yang mengharuskan pebola
di daratan Inggris untuk menjalani tiga buah laga dalam kurun waktu satu
minggu. Sebuah tantangan yang mengharuskan pikiran, tenaga, dan adrenalin untuk
tetap optimal selama laga krusial tersebut digelar.
Bagaimana tidak, dalam
setiap laga bertajuk “Boxing Day”, sejumlah klub dituntut untuk meraih poin
mengingat “Boxing Day” adalah tahapan yang memasuki “Festive Period” yang
secara langsung merupakan statistik bayangan akan prediksi juara liga mulai
terlihat dalam periode ini. Baik pemain maupun offcial harus saling bahu demi
mengoptimalkan laga serta meraup poin. Berbeda dengan liga-liga lainnya, Liga
Inggris memiliki kredit tersendiri. Bagi pemain, kualitas mereka akan diuji di
atas lapangan saat laga digelar. Bagi pelatih dan official, mereka juga
dituntut sebagai aktor diluar lapangan yang memberikan dorongan bagi para
pemain. Kemudian, bagi para penggemar ini adalah momen mengisi acara liburan
natal dengan datang ke stadion.
Daratan Inggris memang
terkenal dengan kualitas liganya yang berat. Mengharuskan bermain tiga kali
dalam selang waktu dua hari adalah hal yang terkesan sulit. Suatu hal yang juga
dirasakan oleh pelatih Liverpool, Juergen Kloop saat pertama kali datang ke
daratan Inggris. Bahkan Juan Mata berujar bahwa Desember adalah bulan sibuk
Premier Legue. Tentu “Boxing Day” akan menguji pelatih pendatang seperti
Antonio Conte dan Pep Guardiola.
“Boxing Day” selalu
menjadi daya tarik mengingat hanya ada di Premier League. Tidak ada libur dan
hanya ada kerja diatas lapangan bagi setiap pemain dan official. Mereka
berpeluh demi menghibur bangsa Inggris dan penjuru negeri. Tidak ada libur
natal dan tahun baru bagi mereka yang mencari nafkah di daratan Inggris.
0 komentar